Keutamaan Shalat Dhuha
Keutamaan Shalat Dhuha
Dari ‘Aisyah Radhiyallahu Ta’ala ‘Anha, beliau berkata :
“Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beliau mengerjakan shalat dhuha sebanyak empat rakaat, dan terkadang beliau menambah sesuai dengan kehendak beliau.” (HR. Muslim)
Di dalam hadits ini ‘Aisyah Ummul Mukminin Radhiyallahu Ta’ala ‘Anha menginformasikan kepada kita bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengerjakan shalat sunnah dhuha 4 rakaat.
Hadits selanjutnya, dari Ummu Hani’ Radhiyallahu Ta’ala ‘Anha, beliau mengatakan :“Aku pernah datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pada tahun penaklukan kota Mekah (tahun ke-8 H), maka aku jumpai beliau sedang mandi. Setelah selesai mandi, beliau mengerjakan shalat delapan rakaat, dan itu adalah shalat dhuha.” (Muttafaqun ‘alaihi).
Hadits ini menjelaskan kepada kita tentang jumlah rakaat shalat dhuha adalah minimal dua rakaat, boleh empat rakaat dan boleh sampai 8 rakaat sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Dari Abu Dzar Al-Ghifari Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu, beliau menyebutkan bahwa : “Dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda :
“Setiap hari kita mempunyai kewajiban untuk memberikan sedekah (dalam rangka bersyukur atas kesempurnaan fisik yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala). Setiap seorang mengucapkan ‘Subhanallah’ adalah sedekah, setiap mengucapkan ‘Alhamdulillah’ merupakan satu sedekah, seorang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah juga satu sedekah, dan setiap kali seorang mengucapkan ‘Allahu Akbar’ sama dengan satu sedekah. Demikian pula memerintahkan kepada yang ma’ruf adalah sedekah, mencegah dari yang mungkar juga sedekah. Dan seluruh sedekah itu bisa ditutupi dengan dua rakaat shalat dhuha.” (HR. Muslim)
Hadits ini juga menunjukkan keutamaan shalat dhuha. Dan sebagian ulama berdasarkan hadits ini mengambil kesimpulan bahwa shalat dhuha dianjurkan untuk melakukannya setiap hari (meskipun hanya dua rakaat).
Intinya memang shalat dhuha salah satu diantara shalat-shalat yang memiliki keutamaan. Seorang dijaga dan dicukupi oleh Allah Subhanu wa Ta’ala. Bahkan ada sebagian riwayat yang mengatakan bahwa seorang yang shalat berjamaah subuh di masjid, kemudian dia duduk berdzikir sampai matahari setinggi satu tombak, kemudian dia shalat dua rakaat (niat dhuha), maka dia mendapatkan pahala sama dengan seorang yang melaksanakan haji atau umrah. Ini menunjukkan keutamaan shalat dhuha yang telah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Sumber : https://www.radiorodja.com/51489-keutamaan-dan-waktu-shalat-dhuha/