Hadits Menjaga Lisan

Salah satu yang harus kita jaga yaitu ucapan atau lisan agar jangan sampai menyinggung perasaan orang lain. Jika dibiasakan sedari kecil, mereka akan berhati-hati dalam berkata. Berikut beberapa hadits menjaga lisan yang bisa jadi panduan kita.

Hadits Menjaga Lisan, Upaya agar Mengucap yang Baik

1.Gibah Itu Dilarang

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ : أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ : ذِكْرُكَ أَخَأكَ بِمَا يَكْرَهُ قِيلَ اَفَرَاَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ قَالَ إِنَّ كَانَ فِيْهِ مَا تَقُولُ فَقَدِاغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ فَقَدْ بَهَتَهُ

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam pernah bertanya kepada para sahabat, “Tahukah kalian apa itu gibah?” Para sahabat menjawab. “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Beliau berkata, “Gibah ialah engkau menceritakan hal-hal tentang saudaramu yang tidak dia suka.” Ada yang menyahut, “Bagaimana apabila yang saya bicarakan itu benar-benar apa padanya ?” Beliau menjawab, “Bila demikian, itu berarti kamu telah melakukan gibah terhadapnya, sedangkan bila apa yang kamu katakan itu tidak ada padanya, berarti kamu telah berdusta atas dirinya.”

Hadits, menjaga lisan di atas Nabi Muhammad melarang kita membicarakan orang lain atau bergunjing. Sekali pun apa yang bisa kita ceritakan tersebut benar adanya.

2. Jangan Asal Bicara

إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ، يَنْزِلُ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ

“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa dipikirkan terlebih dahulu, dan karenanya dia terjatuh ke dalam neraka sejauh antara timur dan barat.” (HR. Muslim no. 2968).

Sebelum berbicara tentang atau kepada orang lain mengenai sesuatu, haruslah dipikirkan terlebih dahulu. Sebaiknya jangan asal bicara. Ada hadits menjaga lisan agar kita berpikir dahulu sebelum bicara.

3. Jaminan Surga Jika Menjaga Lisan

مَنْ يَضْمَنَّ لِي مَابَيْنَ لِحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ

“Barang siapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) apa yang ada di antara dua janggutnya dan dua kakinya, maka kuberikan kepadanya jaminan masuk surga.”

Bagi mereka yang menjaga lisan ada jaminan surga. Tentu saja juga dibarengi dengan ibadah lainnya.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *